Strategi Memartabatkan Bahasa Indonesia di Tingkat Global

 





Abstrak                                    

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan strategis sebagai bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa ilmu pengetahuan yang potensial untuk berkembang di kancah internasional. Di era globalisasi dan digitalisasi, bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol identitas dan kekuatan budaya suatu bangsa. Namun, tantangan yang dihadapi dalam memartabatkan Bahasa Indonesia di tingkat global cukup kompleks, meliputi rendahnya promosi internasional, dominasi bahasa asing, serta kurangnya integrasi bahasa Indonesia dalam ranah akademik dunia. Artikel ini membahas strategi konkret untuk memartabatkan Bahasa Indonesia melalui diplomasi bahasa, penguatan peran akademik, kolaborasi internasional, dan optimalisasi teknologi digital. Upaya tersebut bertujuan agar Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga berperan sebagai bahasa global yang diakui dan digunakan secara luas.

Kata Kunci: Bahasa Indonesia, globalisasi, diplomasi bahasa, literasi akademik, strategi internasionalisasi

Pendahuluan

Bahasa adalah elemen kunci dalam pembentukan identitas dan kekuatan budaya suatu bangsa. Bahasa Indonesia, sebagai bahasa resmi dan nasional, telah berfungsi sebagai simbol persatuan bangsa sejak Sumpah Pemuda 1928. Kini, di tengah era globalisasi dan komunikasi lintas batas, Bahasa Indonesia dihadapkan pada tantangan baru: bagaimana menjaga eksistensi dan memartabatkannya di tingkat internasional.

Modul 2 Memartabatkan Bahasa Indonesia sebagai Wahana Intelektual, Akademik, dan Global menegaskan bahwa peran bahasa tidak lagi terbatas pada lingkup nasional, tetapi harus mampu bersaing dan diakui dalam komunitas akademik dan diplomasi dunia. Dengan jumlah penutur lebih dari 300 juta orang di Asia Tenggara, Bahasa Indonesia memiliki potensi besar menjadi bahasa internasional seperti halnya bahasa Inggris, Mandarin, atau Spanyol. Namun, potensi tersebut harus diiringi dengan strategi sistematis dan kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat akademik.

Permasalahan

Upaya memartabatkan Bahasa Indonesia di tingkat global menghadapi berbagai hambatan mendasar. Pertama, minimnya promosi bahasa Indonesia di lembaga internasional mengakibatkan rendahnya minat belajar dari masyarakat luar negeri. Kedua, dominasi bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, menjadikan banyak institusi pendidikan lebih mengutamakan publikasi dan komunikasi akademik dalam bahasa tersebut. Ketiga, rendahnya literasi digital berbahasa Indonesia di platform global menyebabkan kurangnya representasi bahasa Indonesia dalam konten ilmiah dan teknologi.

Selain itu, belum optimalnya peran mahasiswa dan akademisi Indonesia dalam mempromosikan bahasa di forum internasional turut memperlambat proses internasionalisasi. Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan strategi yang tidak hanya bersifat kebijakan, tetapi juga berbasis partisipasi aktif masyarakat akademik dan generasi muda.

PEMBAHASAN

1.     Bahasa Indonesia sebagai Identitas dan Wahana Intelektual

Bahasa Indonesia merupakan wadah berpikir ilmiah dan sarana penyebaran pengetahuan. Sejalan dengan konsep yang dijelaskan dalam Modul 2, pemartabatan bahasa pada level global harus dimulai dari penguatan di dalam negeri. Artinya, masyarakat Indonesia—terutama kalangan akademisi dan mahasiswa—harus menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dalam pendidikan tinggi, penelitian, dan publikasi ilmiah.

Keberhasilan bahasa menjadi global tidak terlepas dari kekuatan intelektual di baliknya. Jepang, Korea, dan Tiongkok berhasil mengangkat bahasa mereka melalui inovasi, riset, dan budaya populer yang mendunia. Dengan meningkatkan jumlah publikasi ilmiah berbahasa Indonesia dan memperluas penerjemahan karya ilmiah ke bahasa asing, citra Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu akan semakin kuat.

2.     Diplomasi Bahasa sebagai Strategi Global

Salah satu strategi utama dalam memartabatkan Bahasa Indonesia secara global adalah melalui diplomasi bahasa (language diplomacy). Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menginisiasi program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang kini tersebar di lebih dari 50 negara. Program ini menjadi sarana efektif dalam mengenalkan Bahasa Indonesia sekaligus memperkuat hubungan kebudayaan antarnegara.

Namun, implementasi BIPA perlu diperluas dan diperkuat melalui sinergi antar lembaga. Mahasiswa dan diaspora Indonesia dapat dilibatkan sebagai duta bahasa yang berperan aktif dalam promosi budaya dan pelatihan bahasa di luar negeri. Diplomasi bahasa juga dapat dilakukan melalui kerja sama akademik antaruniversitas, penyelenggaraan konferensi internasional, serta penyebaran konten digital berbahasa Indonesia di berbagai platform global seperti YouTube, Coursera, dan jurnal ilmiah internasional.

3.     Optimalisasi Teknologi dan Digitalisasi Bahasa

Era digital memberikan peluang besar bagi internasionalisasi Bahasa Indonesia. Penggunaan teknologi seperti penerjemah otomatis, korpus digital, dan platform pembelajaran daring dapat mempercepat pengenalan bahasa Indonesia di tingkat global. Misalnya, pengembangan aplikasi pembelajaran seperti Duolingo dan Babbel dapat dijadikan sarana pembelajaran interaktif bagi penutur asing.

Selain itu, konten digital berbahasa Indonesia harus diperbanyak, baik dalam bentuk artikel ilmiah, video edukatif, maupun karya sastra digital. Perguruan tinggi perlu mendorong mahasiswa untuk menghasilkan konten berbahasa Indonesia yang berkualitas di ranah global, sehingga bahasa ini semakin dikenal dan digunakan di dunia maya.

4.     Strategi Menjaga Kemurnian Bahasa Indonesia

Salah satu indikator penting kemajuan bahasa adalah keberadaannya dalam ranah ilmiah. Oleh karena itu, peningkatan jumlah jurnal internasional berbahasa Indonesia menjadi langkah strategis. Pemerintah dapat mendorong kebijakan publikasi dwibahasa agar hasil penelitian Indonesia dapat diakses secara global tanpa meninggalkan jati diri bahasa nasional.

Kolaborasi antaruniversitas internasional juga dapat membuka ruang pertukaran budaya dan akademik yang memperkenalkan Bahasa Indonesia ke komunitas global. Program pertukaran mahasiswa, joint research, dan summer course bertema “Bahasa dan Budaya Indonesia” menjadi bentuk konkret internasionalisasi akademik yang berkelanjutan.

5.     Peran Generasi Muda dan Mahasiswa

Mahasiswa memiliki peran kunci dalam memartabatkan Bahasa Indonesia. Sebagai pengguna aktif media digital, mereka dapat menjadi agen perubahan dalam menyebarkan konten positif berbahasa Indonesia di tingkat global. Melalui karya sastra, penelitian, dan literasi digital, mahasiswa dapat menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia tidak hanya indah secara linguistik, tetapi juga kuat sebagai bahasa ilmu dan budaya.

Gerakan sosial seperti “Bangga Berbahasa Indonesia”, “Indonesian Language Ambassador”, serta komunitas Indonesian Studies di luar negeri perlu terus digiatkan. Dengan partisipasi aktif mahasiswa dan akademisi muda, Bahasa Indonesia akan memiliki wajah baru di kancah internasional—modern, terbuka, dan berdaya saing global.

Kesimpulan

Memartabatkan Bahasa Indonesia di tingkat global memerlukan strategi menyeluruh yang melibatkan diplomasi bahasa, penguatan akademik, pemanfaatan teknologi, dan kolaborasi lintas bangsa. Bahasa Indonesia memiliki potensi besar menjadi bahasa internasional karena jumlah penuturnya yang luas, struktur gramatikal yang logis, serta nilai budaya yang tinggi. Namun, potensi tersebut hanya dapat diwujudkan apabila didukung oleh kesadaran kolektif dan tindakan nyata dari seluruh elemen bangsa, terutama mahasiswa dan akademisi.

Dengan mengintegrasikan bahasa dalam dunia pendidikan, penelitian, dan diplomasi budaya, Bahasa Indonesia dapat berdiri sejajar dengan bahasa-bahasa besar dunia lainnya dan menjadi simbol kemajuan intelektual bangsa Indonesia.

Saran

1.     Pemerintah perlu memperluas dan memperkuat program BIPA di lebih banyak negara serta melibatkan mahasiswa sebagai relawan bahasa.

2.     Perguruan tinggi harus mendorong publikasi ilmiah berbahasa Indonesia dan menyediakan terjemahan resmi ke bahasa asing.

3.     Lembaga kebahasaan perlu mengembangkan teknologi linguistik seperti kamus digital, korpus bahasa, dan aplikasi pembelajaran interaktif.

4.     Mahasiswa hendaknya aktif menjadi duta bahasa dengan menghasilkan karya kreatif dan ilmiah yang menggunakan bahasa Indonesia di platform global.

5.     Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan komunitas internasional harus diperkuat agar Bahasa Indonesia semakin dikenal dan dihargai di tingkat dunia.

DAFTAR PUSTAKA

·  Gloria Theodora Kardinal dan Chandra Purnama. (2024). Strategi Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Program Bahasa Indonesia Penutur Asing Di Australia Periode 2018 - 2022. Padjajaran Journal Of International Relations.

·  St. Sahriati. (2014). Deterioration of Indonesian Language in the Age of Globalization.. Journal of Sociological Research.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS MANDIRI - 01

Eksplorasi Teks Akademik Teknik Industri: Kajian Nilai, Bahasa, dan Penalaran